Selasa, 19 November 2013

Makalah Tari Baris Tunggal





DAFTAR ISI 

Daftar Isi ...............................................................................................           i
Kata Pengantar ......................................................................................          1
BAB I Pendahuluan
A.      Latar Belakang ............................................................................           2
B.      Rumusan Masalah .......................................................................            6
C.      Tujuan ..........................................................................................          6
D.      Manfaat ........................................................................................          6
BAB II Kajian Teori
A.      Pengertian Tari Baris Tunggal ….................................................             6
B.      Asal Usul Tari Baris Tunggal ……..............................................             7
C.      Tata Gerak ...................................................................................          7
D.      Tata Busana .................................................................................          8
E.      Iringan Tari ..................................................................................           9
F.      Upaya Melestarikan Tari Baris Tunggal …..................................             10
BAB III Penutup
A.      Kesimpulan ..................................................................................          11
B.      Kritik dan Saran ...........................................................................          12

Daftar Pustaka .......................................................................................          12



Kata Pengantar

Om Swastyastu
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat limpahan rahmat beliau kami dapat menyelesaikan laporan makalah ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya, mengenai “Tari Baris Tunggal”. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menyaksikan pertunjukan tari. Terkadang kita bisa menyaksikan di layar televisi ataupun di sebuah pertunjukan tari di publik. Dan di makalah ini kami akan menguraikan Tari Tradisi Baris Tunggal yang mencakup asal usul, tata gerak, serta busana busana khas tari ini
Kami menyusun makalah ini, selain untuk menyelesaikan tugas juga untuk memperluas wawasan kami tentang Seni Tari Tradisi Baris Tunggal. Kami menyadari bahwa dalam laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna, terutama dalam kelengkapan materi dan pemadatannya. Oleh karena itu kami tetap mengaharapkan saran dan kritikan anda semua. Akhir kata kami ucapkan parama santhi.
Om Santhi, Santhi, Santhi Om














BAB I
Pendahuluan
1.               Latar Belakang
            Indonesia merupakan Negara yang memiliki ribuan pulau. Dimana setiap pulau mempunyai keunikan masing-masing. Baik dilihat dari letak, keadaan dan kebudayaanya. Letak yang strategis tidak luput menjadi faktor Indonesia dikenal oleh banyak kalangan mancanegara, hal ini tentu semakin mempermudah Indonesia memperkenalkan kebudayaanya yang begitu banyak dan unik. Kebudayaan atau budaya berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayahyang  merupakan bentuk jamak dari buddhi ( budi/akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture , yang berasal dari kata latin coleve, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan menjadi “kultur” dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagaian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung mengganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang orangyang berbeda budaya dan menyesuaikan perbeda perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu di pelajari. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Mallinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Kebudayaan Indonesia juga mempengaruhi sesuatu yang ada dalam masyarakat Indonesia. Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni “Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesiadan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya, Semarang: P&K, 199”. Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”.Bali merupakan salah satu pulau yang memiliki kebudayaan yang sangat kental dan telah membantu mengangkat nama Indonesia dikenal oleh banyak kalangan. Pulau yang terletak di sebelah timur pulau Jawa ini, memiliki segenap keunikan yang tidak bisa ditemui di pulau lain. Hal yang menonjol dan selama ini dikenal oleh sebagian besar memang dari sektor pariwisata Bali itu sendiri. Bermodalkan lingkungan yang mendukung seperti keindahan beberapa pantainya yang tidak bisa ditemui di wilayah lain memang menjadi daya tarik pulau ini sendiri. Walau pada kenyataanya Bali adalah pulau kecil diantara gugusan pulau yang membangun negeri kita Indonesia dari sabang sampai merauke. Bali adalah salah satu pulau dari lebih tiga belas ribu pulau yang membangun bumi nusantara. Sejak lama bali yang kecil mungil ini dikenal masyarakat dunia karena keunikan dan hasil kebudayaan yang dimiliki dari jaman dahulu kala sampai dewasa ini. Pulau bali yang di dalam peta terlihat bagaikan seekor bebek, mulutnya berada di barat, ekornya di timur, dan kakinya di selatan dengan telornya pulau Nusa Penida. Dari bentuknya saja dapat kita lihat keunikan yang tidak ada duanya. Bali memiliki banyak kesenian, salah satunya adalah seni tari. Pengertian tari menurut B.P.H Suryodininggrat mengatakan dalam bukunya yang berjudul Babad Lan Mekering Joged Jawi bahwa tari adalah gerak seluruh anggota tubuh yang diiringi irama lagu musik yang diselaraskan dengan ekspresi tarinya. Secara umum tari dapat diartikan sebagai ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah yang diiringi irama, lagu, musik, yang diselaraskan dengan ekspresi tarinya dalam suatu ruang. Bagi masyarakat Bali tarian tidak bisa dipisahkan dari setiap kegiatan keagamaan, namun dengan anggapan seperti ini bukan berarti setiap orang Bali bisa menari. Ada yang memang lahir mempunyai bakat ini, biasanya juga bapak dan ibu ataupun kakeknya dulu juga penari. Kesenian tari bagi masyarakat Bali memang tak bisa dipisahkan. Tarian Bali, seperti Legong, Janger, Baris, Kecak, adalah tarian yang disakralkan dan mengalami masa jaya pada tahun 1930. Pada awalnya, tari-tarian yang ditekuni oleh para pragina (penari) adalah jenis tarian sakral sebagai bagian tak tenpisahkan dengan prosesi upacara dan hanya dipegelarkan tatkala diselenggarakan upacara keagamaan di Pura. Selanjutnya tumbuh pula jenis tarian yang merupakan pelengkap suatu prosesi keagamaan dan bahkan lebih jauh berkembang menjadi media komunikasi masyarakat sekaligus sebagai sarana hiburan.Tari di bali menurut fungsinya dibagi menjadi tiga, yaitu tari wali, tari bebali, tari balih-balihan. Tari wali merupakantari yang dipentaskan sehubungan dengan dilaksanakan suatu upacara keagamaan di suatu Pura. Tari Wali ini umumnya dipentaskan di halaman tengah Pura (Jeroan) dan tidak akan dipentaskan pada acara-acara lainnya. Perangkat tari seperti busana, topeng atau juga barong sangat dikeramatkan oleh warga penyungsungnya serta disimpan di suatu Pura sehingga dipersyaratkan adanya upacara khusus saat diambil dari tempat penyimpanannya, saat ditarikan serta di simpan kembali pada tempatnya.Contoh tari wali seperti tari rejang, tari baris, barong, tari sanghyang, topeng sidakarya, tari baris gede. Tari bebali merupakan jenis tari Bali yang juga digelar pada suatu upacara keagamaan dan umumnya tari bebali dipentaskan dengan suatu lakon yang berhubungan dengan pelaksanaan upacara tersebut. tari topeng pajegan, topeng panca, drama tari gambuh, arja, telek dan wayang misalnya, adalah jenis tari Bebali yang paling sering dipentaskan. Sebagai pengiring suatu upacara. Tari Bebali biasanya dipentaskan di Jaba Tengah yang merupakan ruang diantara halaman luar (Jaba Sisi) dengan halaman utama (Jeroan) suatu Pura. Sedangkan tari balih-balihan merupakan perkembangan dari seni Wali dan Bebali yang ditujukan sebagai sarana hiburan dengan lakon serta kreasi tari dan tabuh yang lebih bebas. Seringkali jenis balih-balihan ini memakai lakon-lakon yang populer di masyarakat saat itu untuk membuka kesempatan masuknya emosi penonton kedalam pergelaran tersebut merupakan bagian yang samapentingnya dengan penari dan penabuh pada biasa disebut wewalen. Contoh tari balih-balihan seperti tari jogged, janger, kecak, tari kebyar duduk. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tari baris tunggal.







Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah dan perkembangan tari Baris Tunggal ?
2.      Apa saja keunikan yang dimiliki tari Baris Tunggal ?
3.      Bagaimanakah upaya upaya yang dilakukan sebagai wujud rasa cinta terhadap tari Baris Tunggal sebagai tari tradisional yang merupakan bagian dari kebudaayaan bali?


A.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui perkembangan dan sejarah tari Baris Tunggal
2.      Untuk mengetahui keunikan yang dimiliki tari Baris Tunggal yang membedakan dengan seni tari lainnya
3.      Untuk mengetahui bagaimana cara melestarikan kesenian tari tradisional di Bali khususnya tari Baris Tunggal
A.    Manfaat
1.      Memberikan wawasan seni tari tradisional yang ada di Bali sebagai upaya melestarikan budaya Bali
2.      Mengetahui asal usul dan sejarah tari Baris Tunggal





BAB II
Kajian Teori (Isi)
A.    Pengertian Tari Baris Tunggal
                        Tarian yang ada di Bali ada bermacam-macam, ada yang bersifat hiburan ada juga untuk upacara yadnya yang sering disebut tari sakral, seperti tari Baris Tunggal. Tari Baris ini merupakan juga tari kepahlawanan, mempertunjukkan jiwa keprajuritan dan juga dalam memainkan senjata dalam perang, sebuah tarian kedewasaan jasmani, gerakan-gerakan tarian menununjukkan kewibawaan seorang prajurit dalam setiap langkahnya yang tegap dan berwibawa. Kematangan jiwa tercermin dari gerak langkah yang dinamis dan tatapan mata yang dalam dan karakter yang kuat.

B.     Asal Usul Tari Baris Tunggal
                        Menurut catatan sejarah, tari Baris Tunggal diperkirakan telah ada pada pertengahan abad ke-16. Dugaan ini didasarkan pada informasi yang terdapat pada Kidung Sunda, diperkirakan berasal dari tahun 1550 Masehi. Pada naskah tersebut, terdapat keterangan mengenai adanya tujuh jenis tari baris yang dibawakan dalam upacara kremasi di Jawa Timur. 
                        Selain itu, terdapat juga keterangan bahwa pada awal kemunculannya, tari Baris Tunggal merupakan bagian dari ritual keagamaan di kala itu. Jenis tari baris yang berkaitan dengan ritual keagamaan disebut tari baris upacara atau tari baris gede. Tari baris jenis ini dibawakan secara kelompok oleh delapan sampai 40 orang, dengan berbagai pernak-perik pelengkap berupa senjata tradisional yang bervariasi tergantung asal daerah dari setiap tarian.

C.    Tata Gerak
                        Gerak-gerak dalam tari Baris Tunggal menceritakan ketangguhan para prajurit Bali di masa lalu. Kedua pundak penari diangkat hingga hampir setinggi telinga. Kedua lengan yang nyaris selalu pada posisi horizontal dengan gerak yang tegas. Gerak khas lainnya yang ada pada tari baris adalahselendet atau gerak delik mata penari yang senantiasa berubah-ubah. Gerak ini menggambarkan sifat para prajurit yang senantiasa awas terhadap situasi di sekitarnya
                        Komposisi tubuh yang di gunakan untuk mengiringi tari Baris Tunggal biasanya terdiri atas :
1. Menarikan Bagian
Pepeson (Gilak)

2. Menarikan Bagian
Pengadeng (Bapang)
3. Menarikan Pekaad

(Gilak Jerih)
1. Dapat dilakukannya bagian tari ini dengan penjiwaan
yang benar ragam-ragam gerak pada bagian ini:
1.1. Mungkah lawang
1.2. Ngagem kanan dan kiri
1.3. Majalan najek dua (Nayog)
1.4. Ngopak Lantang
1.5. Ngalih Pajeng
1.6. Malpal

2. Dapat dilakukannya bagian tari ini dengan penjiwaan
yang benar ragam-ragam gerak pada bagian ini:
2.1. Ngagem bapang kiri dan kanan
2.2. Ngesed Dawa dan Nyaregseg
2.3. Gayal-gayal
2.4. Wuta Ngawa Sari
2.5. Ngetog

3. Dapat dilakukannya bagian tari ini dengan penjiwaan
yang benar ragam-ragam gerak pada bagian ini:
3.1. Makirig/Makelid Jerih
3.2. Ngopak Lantang
3.3. Malpal
3.4. Gayal-gayal
D.    Tata Busana
                        Tari baris dapat dicirikan dari busana yang digunakan penarinya. Para penari, yang semuanya pria, menggunakan mahkota berbentuk segi tiga dihiasi kulit kerang yang berjajar vertikal di bagian atasnya. Selain itu, tubuh penari dibungkus kostum berwarna-warni yang terlihat longgar, menjuntai ke bawah, dan bertumpu pada bagian pundak. Kostum atau busana ini akan mengembang saat penari melakukan gerakan memutar dengan satu kaki, memberikan efek dramatis dalam koreografi yang dibawakan.
Busana yang di gunakan adalah sangat lengkap terdiri dari :
·         Badong
·         Awir
·         Lamak
·         Celana panjang
·         Baju bludru
·         Stewel
·         Gelang kana
·         Gelungan
·         Keris





E.     Iringan Tari
Iringan memegang peranan yang sangat penting didalam suatu pertunjukan, karena iringan dapat memperindah pertunjukan.
                        Gambelan yang di gunakan untuk mengiringi tari Baris Tunggal,yaitu :
·         Gong kebyar
·         Semar pegulingan
·         Palegongan
·         Angklung kebyar
·         Gong suling
·         Gong gede
·         Cumang kirang
·         Gambelan pajogedan
·         Gambelan pegandrungan



F.     Upaya Melestarikan Tari Baris Tunggal
Kita sebagai generasi muda sangat berperan penting dalam pelestarian Tari Tradisional Bali khususnya Tari Baris Tunggal. Berikut adalah upaya upaya yang dapat dilakukan dalam melestarikan tari Baris Tunggal:
1.      Turut serta mempelajari tentang Tari Baris Tunggal baik itu sejarah tentang tari Baris Tunggal maupun mempelajari cara menari tari Baris Tunggal yang baik dan benar.
2.      Mencintai tari tradisi yaitu tari Baris Tunggal dengan selalu menjunjung tinggi kebudayaan tradisional khas daerah.
3.      Tidak mempelajari tarian modern yang berasal dari Barat secara berlebihan.
4.      Tidak mengandalkan tarian modern dan menjadikannya tolok ukur keindahan seni tari.
5.      Mengadakan pertunjunkan seni yang mengunggulkan kesenian tradisional Bali.











BAB III
Penutup
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat diketahui mengenai keunikan tari Bais Tunggal yang telah dikaji, diantaranya ialah pengertian, asal-usul, tata gerak dan macam-macam busana tari Baris Tunggal dari daerah masing-masing. Serta diuraikan mengenai upaya-upaya melestarikan kesenian tari tradisional tersebut. Begitu pentingnya kesenian tradisional tari Baris Tunggal bagi generasi muda dan tidak hanya di Bali saja generasi muda melestarikannya melainkan juga kewajiban seluruh masyarakat Indonesia karena tari Baris Tunggal merupakan salah satu kekayaan budaya seni tari di Indonesia.  Sehingga, alangkah  baiknya apabila kita menjaga kekayaan bangsa Indonesia, dan menjunjunganya hingga ke kancah internasional sebagai wujud rasa cinta dan kebanggaan terhadap kesenian tradisioanal kita.
B.     Kritik dan Saran
Kami sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.






DAFTAR PUSTAKA

Adnyana Suantara. 2012.  http://blog.isi-dps.ac.id/adnyasuantara/deskripsi-singkat-tari-baris-tunggal (diakses  16 Oktober 2013)
Koentjaraningrat,1972  Beberapa Pokok Antropologi Sosial.Jakarta  ian Rakyat.2000. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan .Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Prakempa : Sebuah Lontar Gambelan Bali. Denpasar : Percetakan Bali, 1986
Ensiklopedia Indonesia




4 komentar: